Kamis, 30 April 2015

5 cara agar bisa bertahan hidup tanpa uang saku dari orang tua

5 cara agar bisa bertahan hidup tanpa uang saku dari orang tua
Misalkan kalian biasanya dikirim uang setiap 1minggu sekali pada hari minggu, dan pada hari jum’at ternyata orang tua kalian tidak bisa mengirim uang karna suatu hal , maka apa yang kalian lakukan untuk tetap bertahan 1minggu tanpa uang jajan dari orang tua???
Berikut beberapa cara agar tetap bisa bertahan hidup dalam 1 minggu tanpa uang saku dari orang tua :
1. Puasa senin-kamis (tapi jangan sekali-kali niat untuk berhemat, maka kalian akan rugi sendiri)
2. Pada hari jum’at itu segera Belanja kebutuhan (bahan-bahan memasak) untuk 1minggu kedepan (agar tidak usah beli makan diluar)
3. Belanja camilan(jajan dan mie instan) untuk persediaan 1minggu kedepan
4. Menyisihkan uang mingguan sebelumnya untuk berjaga-jaga ada kebutuhan dadakan
5. Apabila pada hari jum’at uang kalian sudah benar-benar menipis, maka berhutang secukupnya pada teman (sesuai yang benar-benar dibutuhkan)

Semoga tips sederhana ini bisa bermanfaat bagi kalian. FIGHTING. 

Senin, 13 April 2015

pulau madura

MADURA
MADURA. Ya , Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan nama itu. Pulau kecil yang terdiri dari 4 kabupaten yaitu , bangkalan , pamekasan , sampang , dan sumenep.
Gue yakin pasti yang ada difikiran kalian , Madura itu nggak ada apa-apanya , pulau yang sepi dan sangat panas. Ya memang panas kalo waktunya musim panas, kalo waktunya musin hujan tidak kalah sejuknya dengan malang, heheheh, udara di Madura masih sangat alami, tanpa palusi. Kelebihan lain yang dimiliki Madura yang tidak dipunyai oleh pulau atau daerah-daerah lain yaitu banyak tradisinya, banyak budaya dan keseniannya, Madura juga banyak menciptakan produk2 sebagai ciri khas Madura dan yang pasti Madura menyimpan banyak keindahan pantai.
Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada dimadura, karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk, music saronen, pakaian adat Madura, upacara sandhur pantel, tarian sholawat badar atau rampak jidor, tarian rondhing, kasur pasir 
 








Selain kebudayaan dan kesenian, Madura juga menyimpan pesona alam yang banyak dan indah, diantaranya : 



ini adalah pantai siring kemuning, menyaksikan sunset tentu akan menjadi momen yang romantis

 pantai slopeng di sumenep
ini adalah pantai camplong yang ada di sampang

air terjun toroan yang ada di sampang
pantai lombang disumenep
ini adalah pulau sapeken yang ada di kepulauan sumenep
ini adalah pulau mamburit di sumene, cantik bukan ????
itu hanyalah beberapa keindahan alam yang ada di madura, dan masih banyak lagi surga dunia yang ada di madura, ANDA PENASARAN??? MARI BERKUNJUNG KE MADURA ... :)

NAMA : NURUL KOMARIYAH
NIM : 140241100018




Rabu, 08 April 2015

departementalisasi BOP

DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK
Departementalisasi biaya overhead pabrik yautu pembagian pabrik kedalam bagian – bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost center) yang dibebani dengan biaya overhead pabrik.
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitan penentuan harga pokok produk.
Penyusunan anggaran biaya overhead per departemen dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu :
1.      Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran.
2.      Penaksiran biaya overhead tidak langsung departemen.
3.      Distribusi biaya overhead tidak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati manfaatnya.
4.      Menjumlah biaya overhead pabrikper departemen (baik biaya overhead langsung atau tidak langsung departemen) untuk mendapatkan anggaran biaya overhead pabrik per departemen (baik departemen produksi maupun departemen pembantu)
Ada dua macam metode alokasi biaya overhead departemen pembantu yaitu :
1.      Metode alokasi langsung adalah jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja , tidak ada departemen pembantu yang memakai jasa departemen pembantu yang lain.
2.      Metode alokasi bertahap yaitu jasa yang dihasilkan departemen pembantu tidak hanya digunakan oleh departemen produksi saja tetapi digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain.
Metode alokasi bertahap dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
a.       Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen-departemen pembantu. Yang termasuk dalam kelompok metode ini yaitu :
1.      Metode alokasi kontinu
2.      Metode aljabar
b.      Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen produksi. Yang termasuk dalam kelompokini yaitu : “metode urutan alokasi yang diatur”.
Berikut ini contoh alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dengan “metode alokasi langsung”.
PT MAJU TERUS mengolah produknya melalui dua departemen produksi : departemen 1 dan departemen 2 . departemen pembantu yang menunjang kegiatan departemen produksi adalah : departemen reparasi dan pemeliharaan, departemen listrik dan departemen kafetaria. Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi, PT MAJU TERUS meyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 2014. Biaya overhead langsung per departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut :
Departemen                                                                                                     jumlah
reparasi dan pemeliharaan                                                                               Rp.   7.700.000
listrik                                                                                                               Rp.   9.850.000
kafetaria                                                                                                          Rp.   1.700.000
produksi I                                                                                                        Rp. 11.775.000
produksi II                                                                                                      Rp. 14.475.000
jumlah                                                                                                             Rp. 45.500.000

Biaya tidak langsung departemen diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000; untuk tahun anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000; dan biaya asuransi gedung Rp. 500.000; biaya overhead tidak langsung departemen ini didistribusikan ke departemen-departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan luas lantai sebagai berikut :
Departemen                                                                                         Luas Lantai (m2)
Reparasi dan pemeliharaan                                                                                800
Listrik                                                                                                                 400
Kafetaria                                                                                                            800
Produksi I                                                                                                          600
Produksi II                                                                                                      1.400
Jumlah                                                                                                             4.000






Dasar alokasi dan data dasar alokasi untuk tahun anggaran tersebut dicantumkan sebagai berikut :
Taksiran jumlah jasa yang
Digunakan oleh tiap
departemen produksi
departemen pembantu                    dasar alokasi                            dept. prod. I    dept. prod. II
reparasi dan pemeliharaan              jam kerja pemeliharaan                 1.200               800
listrik                                               Kwh                                               3.000            12.000
kafetaria                                           jumlah karyawan                           15                    35
Diminta :
1.      Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 2014!
2.      Hitunglah biaya overhead pabrik departemen produksi (IdanII) setelah menerima alokasi biaya overhead  dari departemen pembantu!
Dijawab : 1)
PT MAJU TERUS
anggarana biaya overhead pabrik per departemen
tahun 2014
jenis biaya overhead                                                   
biaya overhead langsung departemen produksi :
produksi I                                                                    Rp. 11.775.000
produksi II                                                                  Rp. 14.475.000
jumlah biaya departemen produksi                                                     Rp. 26.250.000
biaya overhead langsung departemen pembantu :
reparasi dan pemeliharaan                                           Rp. 7.700.000
listrik                                                                           Rp. 9.850.000
kafetaria                                                                      Rp. 1.700.000
jumlah biaya departemen pembantu                                                   Rp. 19.250.000                      
jumlah biaya overhead langsung departemen                                     Rp. 45.500.000
biaya overhead tidak langsung departemen
            biaya depresiasi gedung                                  Rp. 1.000.000
            biaya asuransi gedung                                     Rp.    500.000
jumlah biaya overhead tidak langsung departemen                            Rp. 1.500.000
jumlah biaya overhead pabrik                                                             Rp. 47.000.000
jadi anggaran untuk departemen langsung sebesar Rp 45.500.000; dan anggaran untuk departemen tidak langsung sebesar Rp. 1.500.000;


Dasar distribusi biaya overhead pabrik
Departemen yang                                                                                  proporsi luas lantai
menikmati manfaat biaya                    luas lantai (m2)                        {(b) : 4.000} x 100% 
(a)                                                      (b)                                                 (c)
Produksi I                                                     600                                               15%
Produksi II                                                 1.400                                               35%
Reparasi dan pemeliharaan                           800                                                20%
Listrik                                                            400                                                10%
Kafetaria                                                       800                                                20%                        
Jumlah                                                           4.000                                            100%

PT MAJU TERUS
Taksiran Jasa Departemen-departemen pembantu yang dipakai oleh Departemen Produksi
Departemen pembantu                        Departemen produksi I                    Departemen produksi II
Reparasi dan pemeliharaan                             1.200                                                   800
Listrik                                                              3.000                                                   12.000
Kafetaria                                                         15                                                        35



Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dengan menggunakan metode alokasi lansung
PT MAJU TERUS
Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke deartemen produksi
Tahun 2014
Keterangan                                                      departemen produksi              departemen pembantu
Jumlah biaya overhead langsung
dan tidak langsung departemen                                                         


biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) yaitu biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
A.      Penggolongan biaya overhead parbik (BOP)
1.       Penggolongan biaya overhead pabrik (BOP) menurut sifatnya :
·         Biaya bahan penolong
Yaitu biaya bahan – bahan yang penggunaannya relatif kecil untuk pembuatan produk , misalnya : plitur dan perekat yang digunakan pada perusahaan mebel, paku lem kulit dan benang yang digunakan pada pabrik sepat, lem dalam usaha percetakan , dll
·         Biaya tenaga kerja tidak langsung
Yaitu upah yang dibayarkan pada karyawan pabrik yang secara fisik tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya , upah mandor , gaji manajer produksi , gaji pegawai administrasi, dll
·         Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Terdiri atas biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin pabrik , gedung pabrik , dan peralatan pabrik ,
·         Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
Terdiri dari penyusutan mesin produksi , gedung pabrik , dan peralatan pabrik lainnya.
·         Biaya asuransi
Yaitu biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu , misalnya : biaya asuransi gedung pabrik , mesin – mesin , kendaraan pabrik , asuransi kecelakaan karyawan .
2.       Penggolongan biaya overhead pabrik (BOP) menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume produksi .
·         Biaya overhead pabrik tetap adalah Biaya overhead yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. 
·         Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
·         Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
3.       Penggolongan BOP menurut hubungannya dengan departemen
·         BOP langsung departemen yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh departemen tersebut , misalnya :  gaji mandor departemen produksi, biaya bahan penolong , dll
·         BOP tidak langsung departemen yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen , misalnya : biaya depresiasi , pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik (dengan asumsi gedung pabrik digunakan oleh beberapa departemen produksi)
B.      Dasar pembebanan BOP kepada produk .
a.       Satuan produk .
Tarif BOP per unit =

 Contoh ,taksiran BOP Rp. 6.000.000 ; , taksiran produk 10.000 unit , produk sesungguhnya sebesar 9.800 unit , tarif BOP yang dibebankan kepada tiap unit produk dihitung sebagai berikut :
Tarif BOP per  unit =  = Rp. 600 / unit
BOP yang dibebankan , 9.800 unit x Rp. 600 = Rp. 5.880.000;
b.      Biaya bahan baku
Pertama menetapkan presentase pembebanan BOP atas dasar pemakaian biaya bahan baku dengan rumus sbb : presentase pembebanan BOP =  x 100 %
Contoh , taksiran BOP untuk suatu periode itu sebesar Rp. 40.000.000 , taksiran pemakaian BBB suatu periode itu Rp. 50.000.000; , BBB sesungguhnya terjadi Rp. 60.000.000; , berdasarkan data tersebut , maka dihitung sabagai berikut :
Presentase pembebanan BOP =  x 100 % = 80%
BOP yang dibebankan = Rp. 60.000.000; x 80 % = Rp. 48.000.000;
c.       Biaya tenaga kerja langsung
BTKL = BBB
Presentase pembebanan BOP =  x 100%
Contoh , BOP untuk suatu periode ditaksir sebesar Rp.60.000.000; sementara BTKL periode itu ditaksir sebesar Rp.80.000.000; BTKL yang sesungguhnya terjadi Rp.75.000.000;
Dari data diatas, BOP yang dibebankan kepada produk yang dihasilkan dihitung sebagai berikut :
Presentase pembebanan BOP=  x 100% = 75%
BOP  yang dibebankan = Rp.75.000.000; x 75% = Rp.56.250.000;
d.      Jam kerja langsung
Tarif BOP jam kerja langsung dihitung sebagai berikut :
tarif BOP per jam = 
contoh , BOP untuk periode tertentu ditaksir sebesar Rp.50.000.000; jam kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi ditaksir sebanyak 40.000 jam, sedangkan tenaga kerja langsung yang sesungguhnya sebanyak 42.000 jam. Berdasarkan data tersebut maka, tarif BOP per jam kerja adalah :   = Rp.1.250;
BOP yang dibebankan adalah 42.000 jam x 1.250; = Rp.52.500.000;
e.      Jam mesin
Sebagian dari BOP terdiri atas biaya-biaya yang berhubungan erat dengan waktu penggunaan mesin, tarif pembebanan BOP tiap jam mesin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Tarif BOP per jam =  
Contoh , taksiran BOP sebesar Rp.50.000.000; mesin ditaksir dapat dioperasikan selama 20.000 jam. Sementara jam jasa mesin yang sebenarnya digunakan yaitu 18.000 jam.
Tarif BOP per jam mesin dari data di atas adalah :  = Rp.2.500;
BOP yang dibebankan 18.000 x Rp.2.500; = Rp.45.000.000;
C.      pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif
pembebanan BOP pada produk dalam metode full costing, produk dibebani BOP dengan tarif BOP variabel dan tarif BOP tetap.
a.      Pencatatan BOP yang sesungguhnya
BOP sesungguhnya.............................................. Rp.xxx
-persediaan bahan penolong.......................................... Rp.xxx
-gaji dan upah................................................................. Rp.xxx
-akumulasi penyusutan mesin........................................ Rp.xxx
-akumulasi penyusutan gedung pabrik........................... Rp.xxx
-asuransi pabrik dibayar dimuka.................................... Rp.xxx
-kas/hutang.................................................................... Rp.xxx
Jika BOP tidak disebut rinciannya , maka jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi sbb :
BOP sesungguhnya................................. Rp.xxx
 -Akun-akun yang harus dikredit.................. Rp.xxx
b.      Pencatatan BOP yang dibebankan kapada produk
BDP – BOP....................... Rp.xxx
 -BOP  yang dibebankan............ Rp.xxx

c.       Memindahbukukan saldo akun BOP yang dibebankan
BOP yang dibebankan..... Rp.xxx
 -BOP sesungguhnya................ Rp.xxx
d.      Pencatatan selisih BOP
Selisih BOP yang terjadi dapat dipindahkan kedalam akun harga pokok penjualan atau kedalam akun ikhtisar laba rugi. Dalam hal selisih BOP dipindahkan kedalam akun harga pokok penjualan, jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Selisih merugikan (saldo debet akun BOP sesugguhnya):
Harga pokok penjualan.......... Rp.xxx
 -BOP sesungguhnya......................... Rp.xxx
Selisih menguntungkan (saldo kredit akun BOP sesungguhnya):
BOP sesungguhnya............ Rp.xxx

 -harga pokok penjualan.............. Rp.xxx