Kamis, 10 Desember 2015

akuntansi pembiayaan

1.      Tujuan dan ruang lingkup akuntansi pembiayaan
Tujuan kebijakan akuntansi pembiayaan adalah untuk mengatur porlakusn akur*anci pembiayaan, dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangundangan. Perlakuan akuntansi pembiayaan mencakup definisi, pengakuan, pengukuran dan pengungkapan pembiayaan.
Ruang lingkup : Kebijakan ini diterapkan dalam penyajian pembiayaan yang disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis kas, oleh entitas pelaporan.
Kebijakan ini berlaku untuk entitas pelaporan pemerintah daerah, yang memperoleh anggaran berdasarkan APBD termasuk BLUD, tidak termasuk perusahaan daerah. Laporan Keuangan BLUD dalam hal ini adalah Laporan keuangan dalam rangka penggabungan untuk menyusun laporan keuangan pemerintah daerah
2.      Definisi dan klasifikasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 02 Paragraf 50 mendefinisikan pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
a.       Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
b.      Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan
3.      Pengakuan : Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. 2. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima atau yang akan diterima oleh nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan.
Dalam pengungkapan pada Catatan atas Laporan Keuangan terkait dengan pembiayaan, harus diungkapkan pula hal-hal sebagai berikut: 1. penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun anggaran; 2. penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan/pemberian pinjaman, pembentukan/pencairan dana cadangan, penjualan aset daerah yang dipisahkan, penyertaan modal Pemerintah Daerah; 3. informasi lainnya yang diangggap perlu.
4.      Akuntansi pembiayaan netto
pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto.
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
5.      Perlakuan akuntansi atas pembiayaan dana bergulir
Bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat yang diniatkan akan dipungut/ditarik kembali oleh pemerintah daerah apabila 'kegiatannya tclah berhasil dan selanjutnya akan digulirkan kembali kepada kelompok masyarakat lainnya sebagai dana bergulir. Rencana pemberian bantuan untuk kelompok masyarakat di atas dicantumkan di APBD dan dikelompokkan pada pengeluaran pembiayaan yaitu pengeluaran investasi jangka panjang. Terhadap realisasi penerimaan kembaii pembiayaan juga iicatat dan disajikan sebagai Penerimaan Pembiayaan - Investasi Jangka Panjang. Dengan demikian, dana bergulir atau bantuan tersebut tidak dimasukkan sebagai belanja bantuan sosial karena pemerintah daerah mempunyai niat untuk menarik kembali dana tersebut dan menggulirkannya kembali kepada kelompok masyarakat lainnya. Pengeluaran dana tersebut mengakibatkan timbulnya investasi jangka panjang yang bersifat non permanen dan disajikan dineraca sebagaiInvestasi Jangka Panjang.

Bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat dengan maksud agar kehidupan kelompok masyarakat tersebut lebih baik tidak dimaksudkan untuk diminta kembali lagi oleh pemerintah daerah maka rencana pemberian bantuan untuk kelompok masyarakat tersebut dianggarkan di APBD sebagai belanja bantuan sosial. Demikian juga realisasi pembayaran dana tersebut kepada kelompok masyarakat tersebut dibukukan dan disajikan sebagai belanja bantuan sosial.

Selasa, 26 Mei 2015

bolot bumbu madura

“BOLOT BUMBU”
·         Alat yang di butuhkan :
1.      Kompor
2.      Panci pengukus
3.      Teflon
4.      Wajan
5.      Pisau
6.      Kertas minyak
7.      Mangkok
8.      Sendok
9.      Garpu
10.  Cobek
·         Bahan yang di butuhkan :
a.       Ketan
b.      Santan
c.       Garam
d.      Air
e.       Wortel
f.       Bawang putih
g.      Merica
h.      Cabe
i.        Daging atau abon
j.        Penyedap rasa
k.      Telur
l.        Mentega/ minyak
m.    Kacang
n.      Kecap
·         Cara pembuatan bolot bumbu :
1.      Rendam terlebih dahulu ketannya selama kurang lebih 7 jam
2.      Kemudian cuci bersih lalu kukus dengan panic pengukus dengan api sedang sampai setengah matang
3.      Lalu angkat ketannya dan campurkan dengan santan, aduk hingga merata, lalu kukus kembali hingga matang,
4.      Sambil menunggu sampai ketannya benar-benar matang, haluskan bumbu (bawang putih, merica, garam, dan penyedap rasa)
5.      Tumis bumbu yang telah di haluskan tersebut sampe harum,
6.      Lalu masukkan wortel yang sudah di potong kecil-kecil ke dalam tumisan bumbu tesebut, lalu campurkan dengan daging/abon,
7.      Setelah semua telah matang, angkat dan tiriskan,
8.      Lalu iris bawang putih, lalu goreng bersama dengan kacang,
9.      Setelah itu haluskan kacang dan bawang putih tersebut, lalu tambahkan garam, kecap, dan air secukupnya, dan bumbu kacang siap disajukan
10.  Kocok telur, penyedap rasa dan garam, lalu tuangkan ke Teflon dengan ketebalan yang sesuai dengan api kecil,
11.  Setelah semua sudah selesai, letakkan ketan di atas telur dadar (setengahnya) dan abon dengan wortel di atasnya
12.  Lalu gulung dan kemudian potong menyerupai model SUSHI, lakukan berulang kali,
13.  Lalu sajikan di atas piring, sebagai hiasannya tambahnkan irisan cabe agar terlihat lebih menarik,
14.  Lalu tuangkan bumbu kacang di wadah (tempat) yang lain,
Dan bolot bumbu siap di sajikan, SILAHKAN MENCOBA!!!

barang bekas




“BUNGA DARI GELAS AQUA BEKAS”
Cara pembuatan bunga dari gelas aqua bekas :
1.      Alat dan bahan :
a.       Gelas aqua bekas
b.      Pisau
c.       Cat kayu (warna sesuai selera)
d.      Gunting
e.       Kuas
2.      Cara pembuatan :
1.      Potong aqua gelas sesuai dengan selera.
2.      Kemudian gunting bagian-bagian dari agua tersebut
3.      Untuk pembentukan menjadi bunga, gunakan pisau agar lebih mudah melengkung,
4.      Lakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan, dan begitu seterusnya untuk pembuatan bunga selanjutnya,
5.      Untuk pembuatan daunnya, bentuk daun sesuai dengan selera,
6.      Gunakn pisau untuk membuat daun menjadi melengkung,
7.      Bagitu setrusnya untuk pembuatan daun tersebut,
8.      Cat bunganya dengan cat kayu, untuk warna sesuai dengan selera (tapi disini saya hanya menggunakan warna merah dan hijau )
9.      Untuk batangnya gunakan batang bunga yang bercabang, agar lebih bagus.
10. Dan aturlah posisi bunga dan daun di batang tersebut sesuai dengan selera,

Kamis, 30 April 2015

5 cara agar bisa bertahan hidup tanpa uang saku dari orang tua

5 cara agar bisa bertahan hidup tanpa uang saku dari orang tua
Misalkan kalian biasanya dikirim uang setiap 1minggu sekali pada hari minggu, dan pada hari jum’at ternyata orang tua kalian tidak bisa mengirim uang karna suatu hal , maka apa yang kalian lakukan untuk tetap bertahan 1minggu tanpa uang jajan dari orang tua???
Berikut beberapa cara agar tetap bisa bertahan hidup dalam 1 minggu tanpa uang saku dari orang tua :
1. Puasa senin-kamis (tapi jangan sekali-kali niat untuk berhemat, maka kalian akan rugi sendiri)
2. Pada hari jum’at itu segera Belanja kebutuhan (bahan-bahan memasak) untuk 1minggu kedepan (agar tidak usah beli makan diluar)
3. Belanja camilan(jajan dan mie instan) untuk persediaan 1minggu kedepan
4. Menyisihkan uang mingguan sebelumnya untuk berjaga-jaga ada kebutuhan dadakan
5. Apabila pada hari jum’at uang kalian sudah benar-benar menipis, maka berhutang secukupnya pada teman (sesuai yang benar-benar dibutuhkan)

Semoga tips sederhana ini bisa bermanfaat bagi kalian. FIGHTING. 

Senin, 13 April 2015

pulau madura

MADURA
MADURA. Ya , Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan nama itu. Pulau kecil yang terdiri dari 4 kabupaten yaitu , bangkalan , pamekasan , sampang , dan sumenep.
Gue yakin pasti yang ada difikiran kalian , Madura itu nggak ada apa-apanya , pulau yang sepi dan sangat panas. Ya memang panas kalo waktunya musim panas, kalo waktunya musin hujan tidak kalah sejuknya dengan malang, heheheh, udara di Madura masih sangat alami, tanpa palusi. Kelebihan lain yang dimiliki Madura yang tidak dipunyai oleh pulau atau daerah-daerah lain yaitu banyak tradisinya, banyak budaya dan keseniannya, Madura juga banyak menciptakan produk2 sebagai ciri khas Madura dan yang pasti Madura menyimpan banyak keindahan pantai.
Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada dimadura, karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk, music saronen, pakaian adat Madura, upacara sandhur pantel, tarian sholawat badar atau rampak jidor, tarian rondhing, kasur pasir 
 








Selain kebudayaan dan kesenian, Madura juga menyimpan pesona alam yang banyak dan indah, diantaranya : 



ini adalah pantai siring kemuning, menyaksikan sunset tentu akan menjadi momen yang romantis

 pantai slopeng di sumenep
ini adalah pantai camplong yang ada di sampang

air terjun toroan yang ada di sampang
pantai lombang disumenep
ini adalah pulau sapeken yang ada di kepulauan sumenep
ini adalah pulau mamburit di sumene, cantik bukan ????
itu hanyalah beberapa keindahan alam yang ada di madura, dan masih banyak lagi surga dunia yang ada di madura, ANDA PENASARAN??? MARI BERKUNJUNG KE MADURA ... :)

NAMA : NURUL KOMARIYAH
NIM : 140241100018




Rabu, 08 April 2015

departementalisasi BOP

DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK
Departementalisasi biaya overhead pabrik yautu pembagian pabrik kedalam bagian – bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost center) yang dibebani dengan biaya overhead pabrik.
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitan penentuan harga pokok produk.
Penyusunan anggaran biaya overhead per departemen dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu :
1.      Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran.
2.      Penaksiran biaya overhead tidak langsung departemen.
3.      Distribusi biaya overhead tidak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati manfaatnya.
4.      Menjumlah biaya overhead pabrikper departemen (baik biaya overhead langsung atau tidak langsung departemen) untuk mendapatkan anggaran biaya overhead pabrik per departemen (baik departemen produksi maupun departemen pembantu)
Ada dua macam metode alokasi biaya overhead departemen pembantu yaitu :
1.      Metode alokasi langsung adalah jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja , tidak ada departemen pembantu yang memakai jasa departemen pembantu yang lain.
2.      Metode alokasi bertahap yaitu jasa yang dihasilkan departemen pembantu tidak hanya digunakan oleh departemen produksi saja tetapi digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain.
Metode alokasi bertahap dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
a.       Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen-departemen pembantu. Yang termasuk dalam kelompok metode ini yaitu :
1.      Metode alokasi kontinu
2.      Metode aljabar
b.      Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen produksi. Yang termasuk dalam kelompokini yaitu : “metode urutan alokasi yang diatur”.
Berikut ini contoh alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dengan “metode alokasi langsung”.
PT MAJU TERUS mengolah produknya melalui dua departemen produksi : departemen 1 dan departemen 2 . departemen pembantu yang menunjang kegiatan departemen produksi adalah : departemen reparasi dan pemeliharaan, departemen listrik dan departemen kafetaria. Untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi, PT MAJU TERUS meyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 2014. Biaya overhead langsung per departemen untuk tahun anggaran tersebut diperkirakan sebagai berikut :
Departemen                                                                                                     jumlah
reparasi dan pemeliharaan                                                                               Rp.   7.700.000
listrik                                                                                                               Rp.   9.850.000
kafetaria                                                                                                          Rp.   1.700.000
produksi I                                                                                                        Rp. 11.775.000
produksi II                                                                                                      Rp. 14.475.000
jumlah                                                                                                             Rp. 45.500.000

Biaya tidak langsung departemen diperkirakan berjumlah Rp. 1.500.000; untuk tahun anggaran tersebut, yang terdiri dari biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000; dan biaya asuransi gedung Rp. 500.000; biaya overhead tidak langsung departemen ini didistribusikan ke departemen-departemen yang menikmatinya atas dasar perbandingan luas lantai sebagai berikut :
Departemen                                                                                         Luas Lantai (m2)
Reparasi dan pemeliharaan                                                                                800
Listrik                                                                                                                 400
Kafetaria                                                                                                            800
Produksi I                                                                                                          600
Produksi II                                                                                                      1.400
Jumlah                                                                                                             4.000






Dasar alokasi dan data dasar alokasi untuk tahun anggaran tersebut dicantumkan sebagai berikut :
Taksiran jumlah jasa yang
Digunakan oleh tiap
departemen produksi
departemen pembantu                    dasar alokasi                            dept. prod. I    dept. prod. II
reparasi dan pemeliharaan              jam kerja pemeliharaan                 1.200               800
listrik                                               Kwh                                               3.000            12.000
kafetaria                                           jumlah karyawan                           15                    35
Diminta :
1.      Hitunglah biaya overhead pabrik per departemen yang dianggarkan untuk tahun 2014!
2.      Hitunglah biaya overhead pabrik departemen produksi (IdanII) setelah menerima alokasi biaya overhead  dari departemen pembantu!
Dijawab : 1)
PT MAJU TERUS
anggarana biaya overhead pabrik per departemen
tahun 2014
jenis biaya overhead                                                   
biaya overhead langsung departemen produksi :
produksi I                                                                    Rp. 11.775.000
produksi II                                                                  Rp. 14.475.000
jumlah biaya departemen produksi                                                     Rp. 26.250.000
biaya overhead langsung departemen pembantu :
reparasi dan pemeliharaan                                           Rp. 7.700.000
listrik                                                                           Rp. 9.850.000
kafetaria                                                                      Rp. 1.700.000
jumlah biaya departemen pembantu                                                   Rp. 19.250.000                      
jumlah biaya overhead langsung departemen                                     Rp. 45.500.000
biaya overhead tidak langsung departemen
            biaya depresiasi gedung                                  Rp. 1.000.000
            biaya asuransi gedung                                     Rp.    500.000
jumlah biaya overhead tidak langsung departemen                            Rp. 1.500.000
jumlah biaya overhead pabrik                                                             Rp. 47.000.000
jadi anggaran untuk departemen langsung sebesar Rp 45.500.000; dan anggaran untuk departemen tidak langsung sebesar Rp. 1.500.000;


Dasar distribusi biaya overhead pabrik
Departemen yang                                                                                  proporsi luas lantai
menikmati manfaat biaya                    luas lantai (m2)                        {(b) : 4.000} x 100% 
(a)                                                      (b)                                                 (c)
Produksi I                                                     600                                               15%
Produksi II                                                 1.400                                               35%
Reparasi dan pemeliharaan                           800                                                20%
Listrik                                                            400                                                10%
Kafetaria                                                       800                                                20%                        
Jumlah                                                           4.000                                            100%

PT MAJU TERUS
Taksiran Jasa Departemen-departemen pembantu yang dipakai oleh Departemen Produksi
Departemen pembantu                        Departemen produksi I                    Departemen produksi II
Reparasi dan pemeliharaan                             1.200                                                   800
Listrik                                                              3.000                                                   12.000
Kafetaria                                                         15                                                        35



Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dengan menggunakan metode alokasi lansung
PT MAJU TERUS
Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke deartemen produksi
Tahun 2014
Keterangan                                                      departemen produksi              departemen pembantu
Jumlah biaya overhead langsung
dan tidak langsung departemen